Welcome

God is good all the time

Minggu, 11 November 2012

Kenanganku untuk Papa

Bisa dibilang seminggu kebelakang ini adalah hari terburuk yang pernah saya alami. Kejadian demi kejadian selalu terekam jelas di otak saya. Satu persatu kenangan membuat saya meneteskan air mata saat mengingatnya. Jujur saja, kejadian kali ini yang paling menyesakkan menurut saya. Bagaimana tidak, orang yang saya sayangi dan cintai pergi meninggalkan saya selamanya. SELAMANYA!! Well, sebuah pukulan berat bagi saya dan keluarga. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau hal ini akan terjadi. Tidak secepat ini! Akal sehat saya masih belum bisa berpikir dengan jernih. Naskah yang sedang on progress pun jadi terbengkalai. Entah kapan bisa saya selesaikan. Karena bayang-bayang papa saja yang terus terlintas di pikiran saya. Benar kata orang, peliharalah kenangan, karena hanya di kenanganlah seseorang yang sudah tidak ada tetap dapat hidup. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dalam situasi ini seperti sebelumnya. Karena saya gadis yang kuat! Gadis yang mandiri! Saya bisa! Saya akan mewujudkan mimpi saya untuk menjadi kebanggaan orang tua. Mungkin saat ini saya lebih sensitive dan tidak bisa berpikir dengan jernih. Bahkan emosi lebih cepat terpancing dan terkesan labil. Tapi, percayalah jika suatu saat kalian mengalami hal yang sama seperti saya, hal ini akan menjadi sesuatu yang wajar. Mungkin sampai saat ini saya seperti bermimpi dan jujur masih belum bisa menerima kepergian papa. Namun, saya juga tidak mau larut dalam kesedihan, masih ada anggota keluarga saya yang lain yang perlu diperhatikan. Fighting!



Pa, jika saja Papa bisa membaca surat ini sebelum kepergianmu, mungkin aku akan merasa tenang. Aku hanya mau mengucapkan terima kasih banyak sudah membesarkanku seperti sekarang. Selalu memperhatikanku, menyayangiku. Kau berjasa dan menjadi separuh nafas di hidupku. Maaf jika aku sering mengecewakanmu, membuatmu marah bahkan membuatmu sedih. Belum bisa membahagiakanmu dan membuatmu bangga akan diriku. Pa, aku akan menjaga amanah Papa. Seluruh nasihat pasti akan kuturuti. Seluruh keluarga akan kujaga, hingga kita berjumpa kembali di surga sana. Aku tahu aku gak bisa balas semua kasih sayang Papa dari aku kecil hingga sekarang. Tapi, aku tahu kalau Papa sayang dengan kami, mama. Papa gak perlu khawatir lagi dengan kami. Kami bisa menjaga diri kami, kami juga berjanji untuk menjaga Mama. Karena aku tahu Papa sayang banget dengan Mama. Papa sudah tenang disana, walaupun sekarang aku masih terus menangis dan bahkan saat aku menulis ini aku kangen sama Papa. Tapi, waktu pasti akan membuat aku bisa menerima. Senyummu, tawamu, marahmu tidak akan kulupakan. Selamanya Pa. Selamanya. We love you. :) 06-11-12
Nb : Untuk teman seperjuangan saya dalam menulis. Maaf kalau saya tidak memberitahu anda mengenai project menulis. Karena jujur saja, saya juga tahu hal itu dalam deadline mepet. Boro-boro bisa ngabari, buat sinopsisnya saja sudah setengah mati. Mohon anda mengerti. Thx
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar