Welcome

God is good all the time

Rabu, 30 Mei 2012

[Review] Ending Rooftop Prince


Mungkin sudah banyak yang buat review tentang ending Rooftop Prince yang dibilang cukup hmm..cukup apa ya? Cukup sedih dan menggantung kali ya kalo versi saya menjabarkan. Ya, setidaknya saya juga ingin menyimpulkan ending Rooftop Prince ini dengan versi saya sendiri. Sebenarnya, ekspektasi saya tidak terlalu baik awalnya, dimana sebenarnya saya hanya isenk saja saat mendownload episode 1. Sepertinya banyak komentar positif dan banyak yang mengantisipasi drama korea yang satu ini. Tapi sekarang, saya justru bersyukur terhadap keisengan saya, justru karena itu saya malah bisa mengenal dan mencintai drama yang satu ini. Saya jatuh cinta dengan cerita ini yang bahkan di awal sudah mengumbar misteri dengan scene kematian putri mahkota (crown princess). Ya, tentu saja masih berupa puzzle-puzzle yang belum tersusun rapi dan masih bercecer kemana-mana. Awalnya pun saya sempat dibuat bingung oleh cerita ini. Dan bahkan sudah terlintas, kenapa putri mahkota meninggal, kenapa wajahnya tidak terlihat, dan saat scene sudah memasuki jaman modern, kenapa justru Tae Yong malah menggambar wanita yang bahkan bukan putri mahkota –aka Pak ha- . Ya, semuanya sudah membuat saya penasaran dan dengan tidak sabar mendownload dan meminta beberapa video dari teman yang sudah menonton drama ini. Saya salut dengan penulis dan pembuat skenarionya, salut dengan pemainnya yang sangat mendalami perannya, salut dengan settingnya, pokoknya semuanya Daebak! Namun, ada satu ‘kecemasan’ saya dengan drama ini. Endingnya! Saya sudah ribuan kali memikirkan bagaimana akan ending yang satu ini, karena awal cerita yang menarik dan konflik yang dikemas dan dipastikan membuat kita gemas, akankah ada anti klimaks untuk endingnya. Jujur, saat membaca synopsis episode 19 saja, sudah membuat saya berpikir, “Bagaimana dengan episode 20? Bisakah mereka memecahkan misterinya dan ending hanya dalam 1 episode? Hanya dalam waktu kurang lebih 1 jam saja?” Ya, semua pikiran itu selalu mengerumuni saya, sehingga membuat saya benar-benar penasaran dengan episode 20. Hingga akhirnya, tamatlah drama ini, dengan ekspektasi yang sungguh diluar dugaan. Menurutku akhir cerita ini menggantung, namun tentu dengan ending menggantung ini, justru dapat membuat penonton menggambarkan sendiri apakah akhirnya Pak Ha jadian dengan Tae Yong atau justru dengan Lee Gak. Saya pun banyak membaca beberapa review dari blog-blog lain yang menafsirkan dengan pemikiran mereka, dan saya pun tidak mau kalah. Kalau menurut saya, saat Tae Yong bertemu Pak Ha di N Seoul Tower itu, seakan seperti pertemuan mereka yang tertunda –jika sebelumnya Tae Yong seharusnya bertemu Pak Ha saat di New York sebelum Tae Mu mencoba membunuh Tae Yong-, hanya yang cukup menarik perhatian saya disini adalah gaya tangan Tae Yong yang melipat kedua tangannya kebelakang sama persis seperti kebiasaan Lee Gak. Dan percakapan mereka seakan keduanya sudah saling menunggu dalam waktu yang lama. Apalagi saat ending suara narasinya itu adalah Lee Gak dan Bu Yong, jadilah membuat saya jadi tambah mewek. Pikiran saya tentu saja, ini adalah takdir Lee Gak dan Bu Yong dimana pada era Joseon cinta mereka tidak bisa bersatu. Namun, memang dasar saya adalah Lee Gak dan Pak Ha shipper, jadi ending versi saya ada 2 pilihan *maruk ya*
Yang pertama : Tae Yong mengingat kejadian 2 tahun lalu saat di New York, dan mengingat masa lalunya 300 tahun yang lalu. Ya, Tae Yong dan Lee Gak sebenarnya adalah orang yang sama, jadi walaupun Lee Gak hidup di Jaman Joseon dan Tae Yong adalah reinkarnasinya *walaupun saya gak percaya reinkarnasi, namanya juga drama fantasi*(apalagi Tae Yong juga baru sadar dari komanya, sehingga memungkinkan kalau ia mengingat kejadian saat dia menjad Lee Gak) jadi sebenarnya mereka adalah orang yang sama, pribadi yang sama, ciri dan kepribadian yang sama, tentunya dengan cinta yang sama terhadap Pak Ha yang notabene adalah reinkarnasi Bu Yong. Namun, yang saya mau adalah Tae Yong itu ingat kalau dia sebenarnya adalah Lee Gak, dengan begitu, Pak Ha akan tetap mengenang Lee Gak dalam diri Tae Yong, karena sebenarnya Tae Yong sama dengan Lee Gak. *eaa, apakah anda mengerti? Saya yang nulis juga bingung dengan pemikiran saya sendiri*
Yang kedua : Tae Yong, ia hanya merasakan ada sesuatu dalam diri Pak Ha yang membuatnya jatuh cinta saat pertama kali melihatnya, tentu saja tetap ada peran Lee Gak disini, karena Tae Yong adalah reinkarnasi Lee Gak yang tetap mengenang cintanya dengan Pak Ha, dan tentu saja terbawa dalam hidup Tae Yong sampai saat ini, karena Pak Ha masih orang yang sama.
Masih ada ekspektasi ending yang ke3 dan seterusnya *hanya tidak mungkin juga saya menjabarkan disini kan? Hehe*, karena sebenarnya cerita ini memang dibuat juga untuk memutar otak para penonton, jadi para penonton juga aktif berpikir ending seperti apa yang dia mau. Menurut saya penulisnya ini cukup ‘cerdik’ membuat ending cerita ini, tidak buat sad ending atau happy ending *tapi gantung ending, apapula (?)*. Jadi tidak ada pihak yang terkecewakan. Namun yang mengundang misteri adalah kenapa harus Tae Yong berubah menjadi Lee Gak pada akhirnya? Itu pula yang membuat saya jadi ‘galau’ plus mewek ditambah dengan suara dari Lee Gak dan Bu Yong. Pokoknya, Rooftop Prince sukses membuat saya jadi tipe pemikir saat menonton drama ini. Highly recommended banget. Tapi, tunggu dulu. Anda salah kalau bilang cerita ini akan sepenuhnya penuh misteri. Nope, justru awalnya perut anda akan dikocok, bahkan airmata anda akan keluar saking lucunya dan kocaknya Prince Lee Gak dan ketiga Joseoners. Tingkah mereka sukses membuat anda tertawa terpingkal-pingkal dan juga sukses membuat anda menangis tersedu-sedu. Pokoknya, itulah sedikit review dari saya. Maaf kalau masih kurang jelas, dan banyak kesalahan dalam pejabaran. Maklum, namanya juga curi-curi waktu di kantor untuk buat review ini, dibalik kesuper sibukan saya dikantor. *lebay*. Intinya, menurut saya, Lee Gak memang tidak bisa bersatu dengan Bu Yong karena cerita cinta mereka yang dimulai dan diakhiri dengan tragis. Namun, memang mereka sudah dasarnya berjodoh, jadilah Lee Gak bertemu dengan Pak Ha yang adalah Bu Yong itu sendiri dan mereka membuat happy ending mereka di jaman modern itu. Kenyataan inilah yang membuat saya menangis di sepanjang episode 20 (dari eps 19 akhir sebenarnya). Cinta itu Indah ya.. T____________T
 
-Even after 300 years passed, I will always… love you- Lee Gak & Pak Ha 
































Apa yang mati namun hidup, dan hidup namun mati?
Bu Yong (Lotus) dimana akarnya itu dapat menembus ke dasar tanah paling dalam (diibaratkan dunia orang mati) untuk tetap hidup (yang hidup namun mati), dan Lotus harus mati dan memunculkan benih baru agar dapat tumbuh menjadi Lotus baru (yang mati namun hidup)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar