-Masa depan dimulai dari masa lalu-
Judl : FATE ?
Aku terpana melihat kemegahan sebuah
istana dihadapanku ini. Berkali-kali pula aku mendecak kagum dengan keindahan
pemandangan yang menjadi latar istana ini. Bagaimana tidak? Hutan rindang dan
air mancur yang seakan menari mengelilingi istana ini. Pilar-pilar besar
menyerupai koloseum berdiri kokoh diantara gerbang istana yang terbuat
dari..Hmm..aku belum pernah melihat struktur kayu ini sebelumnya, tapi
sepertinya dari kualitas yang terbaik. Belum lagi ditambah hiasan berlian di
gagang pintunya. Benar-benar mewah. Tapi, yang harus aku lakukan sekarang
bukanlah mengagumi keindahan istana ini. Yang harus aku tahu sekarang adalah
dimana aku berada, kenapa aku bisa tiba-tiba disini? Seingatku tadi, aku sedang
berada di perpustakaan sekolah. Tapi kenapa tiba-tiba aku bisa berada di dalam
hutan rindang dan dikejar oleh beberapa orang yang tidak kukenal sampai akhirnya
aku menemukan istana ini?
“Putri Gretha… Akhirnya kami
menemukanmu. Ayo, kita harus segera bersiap.” Ah, lagi-lagi aku harus kabur
dari kejaran orang-orang yang tidak aku kenal ini. Tapi, tidak bisa, kali ini
mereka berhasil menangkapku. Curang! Mereka bertiga dan aku hanya sendiri.
“Gretha?
Aku bukan Gretha. Kalian salah orang!” berulang kali aku mencoba melepaskan
diri, tapi tidak bisa. Sedari tadi mereka terus mengejarku dan terus
memanggilku Putri. Hei! Aku hanya seorang anak SMA tahu!! Dan namaku Rin!
Mereka
membawaku masuk istana dan mengantarku ke sebuah ruangan yang aku yakini adalah
tempat tidur putri yang sesungguhnya. Namun, sepertinya tempat ini terlalu
besar untuk disebut ‘tempat tidur’. Dua orang berpakaian seperti pelayan datang
dan mulai merias wajahku. Aku hanya bisa pasrah. Aku bahkan tidak tahu aku ada
dimana.
“Maaf.
Tapi aku benar-benar bukan Gretha. Memangnya ini dimana? Tahun berapa?”
“Putri,
anda bisa saja. Ini kan di Verland. Tahun 1828.” Ia berujar sembari terus
menyisir rambutku. Sementara aku hanya bisa terbengong. Verland? 1828? Beribu pertanyaan muncul di benakku. Seseorang
tolong aku! Kumohon!
“Baik.
Sudah selesai. Anda cantik sekali.” Aku melihat pantulan diriku di cermin. Ya.
Mereka memang hebat, bisa membuatku yang biasa saja jadi terlihat seperti Putri
sungguhan.
“Hmm..
Memangnya kita mau kemana?” Aku berdiri dari kursiku. Badanku sedikit oleng,
ternyata heels yang kupakai ini terlalu tinggi dan gaun indah ini
terlalu berat. Aku tak tahu kalau ternyata menjadi seorang Putri itu sangat
tersiksa.
“Hari
ini kan pesta pertunangan anda Tuan Putri.” Pelayan itu tersenyum menggoda.
“Apa? Tunangan?” Ia mengangguk dan menggiringku kebawah. Aku menyerah. Begitu
banyak orang di ballroom kerajaan, semua terlihat memakai pakaian bangsawan
seperti di film-film. Begitu aku turun, mereka langsung bertepuk tangan. Yang
bisa aku lakukan hanya menebar senyum. Lagipula, tidak mungkin aku kabur dari
sini dengan pakaian berat seperti ini.
“Gretha.
Kau cantik sekali hari ini.” Suara seorang pria membuyarkan lamunanku. Sedikit
tersentak aku menatap wajahnya. Aku terkejut. Sangat terkejut bahkan, pria ini
mirip sekali dengan Ken teman sekolahku. Ia menjulurkan tangannya dan secara
spontan aku membalas uluran tangannya. Ia mengecup punggung tanganku, yang
kontan membuat wajahku memerah seperti kepiting rebus. Aku tarik kembali
ucapanku, wajahnya memang mirip dengan Ken tapi kepribadiannya berbanding
terbalik. Ia baik, manis, berwibawa dan yang pasti romantis. Sedangkan Ken, ia
hanya bisa menjahiliku dan tidak ada romantis-romantisnya! Pria itu mengambil
sesuatu di sakunya dan mengaitkannya di leherku. Sebuah kalung dengan bandul
Kristal berwarna biru sapphire. Cantik sekali.
“Terima
kasih.” Ujarku tersenyum. Ia menggandengku dan kami berjalan berdampingan
menuju singgasana. Namun, tanpa sadar kakiku terselip gaun dan terjatuh.
“Aw..Sakittt..” aku mengelus pinggangku. Eh? Aku memandang sekitarku. Aku kenal
tempat ini. Perpustakaan sekolah!! Aku kembali!! Aku kembali!!
“Hoi..
ngapain kamu duduk di situ Rin? Kurang kerjaan.” Ken berlalu sembari
melambaikan tangan. “Huh!” aku bangkit dan mulai membereskan buku yang kupinjam
dari perpustakaan. Tanpa sadar ada sesuatu yang terjatuh dari tanganku. Benda
berkilauan berwarna biru sapphire. “Ini..Kalung ini kan..” Jadi, semua itu
nyata? Aku tidak bermimpi tapi benar-benar pergi ke masa lalu? Jadi.. Pangeran
yang aku lihat? Jangan-jangan..“Ken.. tunggu. Aku mau cerita nie.” Aku
mengejarnya. “Cerita apa sih? Pasti gak penting deh.”
“Enak
saja..” Ia berjalan cepat tapi aku berhasil menyesuaikan langkahku dengannya.
“Huh!
Dimasa lalu kau itu tunanganku tahu.” Ucapku nyaris berbisik. “barusan kamu
ngomong apa? Gak kedengeran.” Ia menoleh ke arahku dan aku langsung menggeleng
keras. Bisa gawat kalau sampai dia mendengar suaraku.
“Tadi
mau cerita apa?”
“Gak
jadi.”
“Heh??”
Aku hanya tersenyum lebar dan terus saja berjalan tanpa memperdulikan Ken yang
kebingungan. Sebenarnya, aku masih bingung kenapa aku bisa kembali ke masa lalu
tapi.. sudahlah, biar saja ini menjadi rahasiaku. Rahasia yang kusimpan sampai
suatu saat nanti ada seseorang yang mengalami hal yang sama denganku.
–END-